http://kompilasikehidupan.blogspot.com/

ABOUTME

Name: farahPutri
Location: Jakarta
View my complete profile

KompilasiKehidupan

Hanya sebuah tempat biasa,tempat dimana saya bisa melarikan diri sejenak dan membenamkan diri dari segala macam persoalan dan masalah.Wadah dimana saya bisa bebas menjadi diri sendiri,bebas berkata apa saja yang saya mau,bebas melakukan apa saja yang saya anggap benar.Hanya sebuah tempat yang berisi sesuatu yang diharapkan menjadi sesuatu yang berguna.Menjadi sesuatu yang bermanfaat,menginspirasi dan memotivasi,bukan cuma bagi saya,tetapi kamu juga.. .

Archieves

Last Entries

Inspiring Blogs

Inspiring Sites

Online Users

Guests

Participated In

Lomba Blogfam HUT Kemerdekaan RI ke 61

Banner

Powered by Blogger

Save the Lebanese Civilians Petition

BlogFam Community

Syndicate Me

Shout Out Loud

Visitors Since July 2006

YM Status

YM Status

Template-By

Visit Me Klik It

Credite

15n41n1

Image Hosted-By

Wednesday, September 27, 2006
Doa Sesudah Sholat Tarawih
Iseng-iseng blogwalking ke blognya mbak Tyka, saya baru tahu arti doa yang selama ini diucapkan sesudah sholat Tarawih. (Semoga kita semua bisa menjadi manusia seperti dalam isi doa tersebut. Amiinn...)

Hai Allah, jadikanlah kami orang yang imannya sempurna. Bisa mengerjakan yang wajib. Bisa menjaga sholat dan bisa menunaikan zakat. Bisa menuntut/ mencari kebaikan di sisi-Mu, mengharap ampunan-Mu, memegang teguh petunjuk-Mu, berpaling dari penyelewengan, zuhut (sederhana) terhadap dunia, mencintai amal untuk bekal akhirat, ridho terhadap kepastian (Allah), syukur terhadap nikmat yang telah diberikan, dan sabar terhadap segala cobaan.

Dan mudah2an di hari kiamat nanti, kami dalam satu barisan dibawah panji junjungan Nabi Muhammad SAW melewati telaga yang sejuk, bisa masuk surga, duduk diatas tahta kehormatan, didampingi bidadari, mengenakan pakaian kebesaran dari sutra warna warni, menikmati makanan surga, minum susu dan madu murni. Dalam gelas2 dan kendi2 yang tak pernah kering, bersama mereka yang tlah Engkau beri nikmat kepadanya dari golongan para Nabi para Shiddiqin, para syahid (yang gugur dalam membela agama Allah), para shoolihin, dan baik sekali mereka menjadi kawan kami.

Demikianlah kemurahan dari Allah dan mudah2an Dzat yang Maha Mengetahui memberi kecukupan. Dan segala puji bagi Allah Tuhan Semesta alam.
posted by farahPutri @ 19:21  
14 Comments:
  • At 10:33 PM, Anonymous Anonymous said…

    hummm...
    sama aku juga ga tau artinya sebelom ini.. :P
    parah yaaks..

     
  • At 11:45 PM, Anonymous Anonymous said…

    pak, blog saya udah pindah link

    menjadi http://irfani.web.id

     
  • At 9:03 AM, Blogger dittadara said…

    hihi doa kamilin ya ini ??
    gw juga nyalin ni kalo teraweh nya di rumah,, he3x.. biar apal, tp ga afal" *dodol*

     
  • At 3:39 PM, Anonymous Anonymous said…

    Amiin...

     
  • At 2:56 AM, Blogger yaser amri said…

    Hmm... kebetulan lewat sini... singgah deh :) Gue jarang banget taraweh... butuh pencerahan nih kayaknya :) Oh ya... gak salah kalo kamu juga mampir ke blog gue yg jarang banget pengunjungnya :))www.islamicindia.blogspot.com

     
  • At 2:36 PM, Anonymous Anonymous said…

    Doa-doa itu dari siapa ? apa ada tuntunannya dari Rasulullah ? Coba dicari dulu dasar hukumnya, apakah ada haditsnya yang menerangkan Rasulullah atau para sahabat membaca do'a tersebut ?

     
  • At 7:57 AM, Blogger admin said…

    sdfhksdfkasdjkfhsdjkahfasjkfh

     
  • At 8:28 AM, Blogger admin said…

    Untuknya yang mempertanyakan validitas Doa nan Indah.

    Bagi gua sih simple. segala sesuatu yang baik, dalam hal ini doa kan baik, selama tidak bertentangan dengan prinsip ajaran, Al-quran dan hadist dalam hal ini, adalah baik, tidak ada masalah dan tidak perlu dipermasalahkan.

    Yang pasti lafadz doa 'kamilin' yang anda sebutkan itu memang bukan lafazd doa yang ma'tsur dari nabi SAW, melainkan hasil gubahan manusia (para ulama).

    Tapi, Kalau sekiranya ada orang yang sampai salah persepsi bahwa shalat tarawih tidak sah bila tidak baca doa ini, tentu perlu diluruskan. Sebab meski biasanya hanya dibacakan pada even shalat tarawih, sama sekali tidak berarti itu bagian dari ritual shalat tarawih. Jangankan lafadz doa, bahkan jumlah rakaatnya pun para ulama berbeda pendapat. Lafadz ini di masa Rasulullah SAW tidak pernah dibacakan dalam shalat tarawih.

    Namun logikanya tidak bisa langsung dibalik menjadi haram membaca lafadz doa ini di dalam shalat tarawih. Sebab secara umum, di dalam bulan Ramadhan kita diharapkan banyak membaca doa. Meski tidak harus doa tertentu.

    Ya Allah, jadikanlah kami sebagai orang yang sempurna iman, yang menjalankan fardhu-fardhu, yang menjaga sholat-sholat, yang menunaikan zakat, yang rela terhadap apa yang ada pada-Mu, yang berharap kepada maaf dari-Mu, yang perpegang teguh kepada petunjuk, yang menolak hal-hal yang laghwi (sia-sia),yang zuhud kepada dunia, yang rindu pada akhirat, ridha terhadap qadha', yang bersyukur atas segala nikmat, yang sabar atas segala bala', yang berjalan di bawah bendera nabi Muhammad SAW di akhirat, yang minum dari haudh (telaga di surga), yang masuk ke surga, yang duduk di ranjang kemuliaan, yang minum susu dan madu murni, yang makan makanan surga, yang dikawinkan dengan bidadari surga, yang memakai pakaian dari sutera halus dan sutera tebal, serts bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi ni'mat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. Yang demikian itu adalah karunia dari Allah, dan Allah cukup mengetahui.....

    Sedangkan bila yang jadi titik masalah karena lafadz ini bukan doa dari nabi Muhammad SAW, memang sudah jelas. Akan tetapi kita tahu bahwa yang namanya lafadz doa itu tidak diharuskan sesuai dengan ayat Al-Quran atau hadits nabawi. Boleh saja seseorang berdoa sesuai dengan keinginannya, termasuk membuat redaksinya.

    Namun yang lebih utama tentu saja bila menggunakan ayat Al-Quran atau hadits nabawi, karena redaksinya sudah pasti kebenarannya. Kalau diminta memilih berdoa dengan menggunakan lafadz dari Quran dan sunnah atau dengan lafadz karangan manusia, tentu saja yang lebih utama dengan menggunakan apa yang ada di Quran dan sunnah.

    Namun bukan berarti haram bila berdoa dengan lafadz gubahan sendiri di luar lafadz dari Quran dan sunnah. Begitu saja kok repot, iya toh.

    O ya. Btw, sorry nih mohon ijin buta yang punya blog, bagus blognya, n salam kenal.

    By. Majid

     
  • At 4:30 PM, Anonymous Anonymous said…

    Doa-doa dalam Islam (yang sesuai syariah) memang punya arti yang sungguh indah. Semoga kita bisa saling memberi informasi. Teima Kasih.

     
  • At 2:25 PM, Blogger Unknown said…

    Bingung... kok mempertanyakan dasar hukum ya...? Maknanya bagus... nggak keluar syareat... mintanya juga sama Alloh SWT.... Binun...

     
  • At 4:54 PM, Anonymous moeda said…

    Berdo'a dengan kalimat yang indah kenapa dibilang haram, Allahu a'alam bi Al-shawab.

    Setuju bang Kabut...

     
  • At 11:34 PM, Blogger Drs. Solihudin, MM said…

    Doa is OK, gak usah ribut, yang mesti dipikirin gemana biar kita semua tidak ketinggalan sholat ( sholat wajib atawa sholat sunah )
    solihudin MTs_Alga@yahoo.co.id
    Jakarta, Sundaffa@gmail.com

     
  • At 9:52 AM, Anonymous Anonymous said…

    Afwan,
    Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
    ”Barang siapa yang mengada-adakan sesuatu amalan dalam urusan agama yang bukan datang dari kami (Allah dan Rasul-Nya), maka tertolaklah amalnya itu”. (SHAHIH, riwayat Muslim Juz 5,133)

    Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
    "Aku tinggalkan kalian di atas (jalan) yang putih, malamnya bagaikan siangnya, tidak ada seorang pun sepeninggalku yang berpaling darinya melainkan ia (akan) binasa….”[SHAHIH. HR Ibnu Majah (1/16 no. 43) dan lain-lain, dari hadits Al-Irbadh bin Sariyah Radhiyallahu ‘anhu..Ini lafazh dalam Sunan Ibnu Majah. Lihat juga As-Silsilah Ash-Shahihah (2/610 no. 937)]

    Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
    Berkata Abu Dzar: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda: “Tidak tertinggal sesuatupun yang mendekatkan (kamu) kesurga dan menjauhkan (kamu) dari neraka, melainkan sesungguhnya telah dijelaskan kepada kamu.” (SHAHIH, HR Imam Ath Thobroni di kitab nya al Mu’jamul Kabir. (2/166 no. 1647)

    Suatu amalan dikatakan Muqoyyad apabila ia diikat dgn salah satu atau lebih dari 6 perkara, yaitu tempatnya, waktunya, sifatnya, jumlahnya/bilangan, jenisnya dan sebabnya. Jika tanpa hal diatas, maka ia disebut mutlaq. (Al 'ilmu Ushul Bida', Syaikh Ali Hasan Al Halaby.

    Setiap amalan yg bersifat Muqoyyad, adalah tauqif, jadi harus ada dalil yg memuqoyyadkannya. Gak boleh ngarang sendiri. Walaupun si pengarang ini adalah ulama yang ahli ibadah dan 'alim.
    Jadi jika ada orang mengamalkan zikir "ya Allah..ya Allah" 5000x misalnya, maka ini amalan yg gak ada dalil yg memuqoyyadkannya, jangankan muqoyyad, yg mutlaq aja gak ada dalilnya kok.

    Kemudian jika membaca doa kamilin yang itu merupakan doa karangan manusia dan diikat ( di muqoyyadkan)dengan waktu (yaitu tarawih dan bulan ramadahan), ini memerlukan dalil.
    Maka pertanyaannya adalah Mana dalilnya?
    Adakah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah mencontohkan ini? Adakah para shahabat pernah mengamalkannya? adakah para salafush shalih pernah mengamalkannya? adakah para ulama ahlus sunnah pernah mengamalkannya? adakah imam mazhab yang 4 pernah mengamalkannya?
    al jawab : TIDAK ADA !!
    Berarti ini adalah amalan muhdats !! Mengada2 dalam perkara agama.
    Ini adalah bid'ah, dan bid'ah adalah tertolak!

    Jika tidak setuju dengan komen ini, maka BANTAHLAH DENGAN ILMU !!
    BANTAHLAH DENGAN DALIL !!
    MANA HUJJAH ANTUM?
    Jangan bicara agama atas dasar AKAL, Ro'yu dan hawa nafsu...
    Allahu yahdik
    wa hadaanallah...

     
  • At 12:22 AM, Anonymous Anonymous said…

    Sabda Rasulullah Saw : “Sebesar - besar kejahatan muslimin (pada muslim lainnya) adalah yang mempermasalahkan suatu hal yang tidak diharamkan, namun menjadi haram sebab ia mempermasalahkannya (Shahih Bukhari).

    "Tiada ilmu tanpa sanad."
    "Tiada guna ilmu Agama dari sumber yg kering kerontang dari mata air Hikmah kelembutan Nabawiyah"

    Keterangan antum jelas menunjukkan kedangkalan dlm memahami samudera Syari'ah yg dibawa Baginda Yang Mulia Nabi Muhammad Saw.ahatan muslimin (pada muslim lainnya) adalah yang mempermasalahkan suatu hal yang tidak diharamkan, namun menjadi haram sebab ia mempermasalahkannya (Shahih Bukhari).

    "Tiada ilmu tanpa sanad."
    "Tiada guna ilmu Agama dari sumber yg kering kerontang dari mata air Hikmah kelembutan Nabawiyah"

    Keterangan antum jelas menunjukkan kedangkalan dlm memahami samudera Syari'ah yg dibawa Baginda Yang Mulia Nabi Muhammad Saw.

     
Post a Comment
<< Home